Proposal Studi Beasiswa LPDP


PROPOSAL STUDI
I. Latar Belakang dan Motivasi
            Desa merupakan entitas penting dalam NKRI. Sebagian besar penduduk Indonesia bertempat tinggal di kawasan permukiman pedesaan yang mayoritas tergantung di sektor pertanian. Dalam pembangunan ekonomi nasional, sektor pertanian memiliki peranan yang penting karena mampu berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan masyarakat, penyerapan tenaga kerja, dan PDB. Peranan sektor pertanian Indonesia memang besar, sehingga sektor tersebut mendapat perhatian cukup besar dari pemerintah dengan menggalakkan pembangunan pertanian. Namun, perjalanan pembangunan pertanian hingga saat ini masih belum menunjukkan hal yang maksimal jika dilihat dari kesejahteraan petani khususnya petani kecil Indonesia. Fakta menunjukkan bahwa banyaknya penduduk miskin Indonesia berasal dari kalangan petani. Pengamat Ekonomi Faisal Basri menyatakan 61 persen penduduk miskin Indonesia terkonsentrasi di wilayah pedesaan.
            Salah satu penyebab petani Indonesia masuk dalam kategori miskin karena sebagian besar sektor pertanian masih bersifat subsisten (pola pertanian tradisional), seperti petani kopi (Kawe) di desa asal saya yaitu Desa Lubuk Dalam, Kecamatan Tanjung Sakti, Kabupaten Lahat memiliki pola pertanian subsisten dimana produktivitas petani rendah, kurang tanggap terhadap inovasi, dan belum mengenal teknologi. Selain itu, mayoritas petani kopi untuk memenuhi kebutuhan hidup hanya mengandalkan hasil kopi yang panen sekali dalam setahun, hasil yang diperoleh pun tidak menentu tergantung musim, rimbun atau tidaknya buah kopi, dan luas lahan. Proses pengolahan buah kopi untuk dijual pun memakan waktu yang relatif lama, mulai dari pemetikan buah sampai penjemuran memakan waktu hampir 2 minggu. Faktor tersebut menyebabkan petani kopi memiliki pendapatan yang tergolong rendah sehingga belum mampu mencapai taraf hidup yang sejahtera.

            Salah satu upaya yang dapat meningkatkan pendapatan petani kopi adalah diversifikasi usaha. Beberapa penelitian menunjukkan diversifikasi usaha mampu mengembangkan ekonomi produktif petani subsisten, mengurangi resiko kerugian gagal panen, dan penurunan harga jual hasil pertanian. Namun kenyataan di lapangan, petani kopi di Desa Lubuk Dalam belum terdorong untuk melakukan diversifikasi usaha untuk meningkatkan pendapatan mereka. Kondisi tersebut menjadi indikasi adanya hambatan yang dialami petani kopi. Oleh karena itu, saya ingin melakukan riset untuk mengkaji isu tersebut secara mendalam dan komprehensif dengan mengaplikasikan metode, konsep, teori sosiologi pedesaan untuk mengidentifikasi “Hambatan Petani Kopi dalam Melakukan Diversifikasi Usaha di Desa Lubuk Dalam”. Hasil penelitian ini dapat memetakan masalah atau hambatan diversifikasi usaha yang dihadapi petani kopi secara detail dan komprehensif sehingga dapat dirumuskan alternatif pemecahan masalah yang sesuai dengan kebutuhan mereka untuk mewujudkan taraf hidup yang sejahtera bagi petani kopi di Desa Lubuk Dalam. Saya yakin program studi sosiologi pedesaan di Institut Pertanian Bogor mampu memfasilitasi saya dalam mengidentifikasi masalah dan merumuskan pemecahan masalah tersebut.
II. Alasan Pemilihan Bidang Studi
            Saya memiliki ketertarikan dalam mempelajari ilmu sosiologi sejak duduk di bangku SMA dikarenakan ilmu tersebut mengkaji struktur, kultur, dan proses sosial. Untuk mendalami ilmu sosiologi, saya memutuskan melanjutkan studi di jurusan sosiologi Universitas Sriwijaya. Saat menempuh studi S1 saya banyak belajar mengenai konsep-konsep sosiologi, teori-teori sosiologi, dan metodologi penelitian melalui mata kuliah dan tugas penelitian dari dosen yang mengasah kemampuan saya dalam mengaplikasikan konsep dan teori sosiologi. Beberapa mata kuliah saat studi S1, seperti sosiologi pedesaan, pemetaan sosial, sosiologi lingkungan, sosiologi pembangunan, masalah sosial, kebijakan sosial, perencanaan sosial, dan perubahan sosial, telah membekali saya untuk memahami isu-isu terkait masyarakat pedesaan. Hal tersebut, menjadi salah satu alasan saya memilih program  Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sriwijaya untuk mencoba mengaktualisasikan konsep dan teori yang telah saya pelajari.
             Program KKN tersebut berlangsung di Desa Kayu Agung Asli, Kabupaten Ogan Komering Ilir berlangsung selama 40 hari. Program KKN ini menekankan pada sosialisasi pencegahan dan pemberdayaan masyarakat terhadap kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan. Selama disana, saya berupaya untuk mengidentifikasi masalah yang terdapat di Desa Kayu Agung  Asli dan berupaya untuk menggerakkan serta memberdayakan peran serta warga desa dalam pemecahan masalah kebakaran hutan dan lahan. Melalui program sosialisasi etika lingkungan dan penghijauan di SD Negeri 13 Kayu Agung Asli, saya dapat berkontribusi secara nyata dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Proses tersebut mengasah diri saya untuk lebih peka dengan kondisi lingkungan sekitar dan mengasah kemampuan saya mengembangkan inisiatif-inisiatif dalam mengambil tindakan nyata untuk merespon permasalahan sosial khususnya masyarakat pedesaan.

            Latar belakang dan pengalaman yang telah saya lalui tersebut, membuat saya tertarik mengambil program studi sosiologi pedesaan karena dengan mempelajari program studi tersebut dapat menghadirkan sudut pandang yang komprehensif dalam menganalisis permasalahan dan dinamika masyarakat pedesaan secara tajam dan kredibel, sekaligus dapat merancang, mengelola proses-proses pengambilan keputusan, dan melakukan pengembangan masyarakat yang didasarkan pada konsep dan teori sosiologi pedesaan. Dalam ruang lingkup ini, pendekatan sosiologi pedesaan akan mampu menjawab hambatan petani kopi dalam melakukan diversifikasi usaha secara komprehensif. Adapun bidang peminatan sosiologi pedesaan yang akan saya pilih nanti, yaitu pengembangan masyarakat. Peminatan tersebut menawarkan kompetisi lulusan yang tidak hanya handal dalam melakukan penelitian dan analisis, tetapi juga memiliki kemampuan dalam mengimplementasikan dan melakukan aksi pengembangan masyarakat desa secara partisipatif dengan memobilisasi sumber daya lokal yang ada. Kompetisi ini penting bagi saya untuk menjadi seorang dosen yang mampu menjadi  perencana, penggerak, dan pelaksana dalam membangun petani kopi di Desa Lubuk Dalam untuk mencapai kesejahteraan.


III. Alasan Pemilihan Perguruan Tinggi
            Saya tertarik untuk melanjutkan studi di Institut Pertanian Bogor (IPB) karena kampus ini memiliki misi yang relevan dengan tujuan saya di masa depan yaitu ingin berkontribusi mengembangkan kapasitas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, khususnya petani kopi di Desa Lubuk Dalam dengan melakukan penelitian empiris yang bermutu tinggi dan mengaktualisasikan pendekatan sosiologi dalam pengembangan masyarakat desa yang partisipatif dalam proses pembangunan komunitas dalam rangka perwujudan masyarakat desa yang mandiri. Saya yakin kampus IPB yang memiliki reputasi yang sangat baik ini mampu memfasilitasi saya untuk mewujudkan hal tersebut, karena IPB masuk jajaran Times Higher Education (THE) University Impact Rangking, berada di rangking 78 dunia dan rangking 2 Indonesia. IPB juga mendapatkan penghargaan WidyaPadhi selama dua tahun berturut-turut (2017-2018) dari Kemenristekdikti untuk mengapresiasi prestasi IPB dalam membangun sistem inovasi melalui penguatan kebijakan, kelembagaan, dan sumber daya.

            Daya tarik yang dimiliki IPB yang lain, yaitu  adanya Pusat Kajian Sains Keberlanjutan dan transdisiplin (Center For Transdisciplinary and Sustainability Sciences/ CTSS) sebagai wadah untuk melakukan penelitian transdisiplin secara kontinu dan terintegrasi. Pusat kajian ini untuk mengkaji permasalahan masyarakat secara multidimensi, mulai dari dimensi sumber daya, sosial-budaya, ekonomi, dan politik. Dalam konteks ini, ketika saya nanti kuliah di IPB saya bisa mengakses banyak jurnal yang mengkaji permasalahan masyarakat desa secara komprehensif dan mempelajarinya untuk mencari akar permasalahan yang menghambat diversifikasi usaha petani kopi di Desa Lubuk Dalam. Saya juga ingin menjadi bagian dari CTSS ketika menjadi mahasiswa magister nanti untuk aktif dalam kegiatan penelitian bersama dengan dosen.

             IPB juga menawarkan beberapa mata kuliah yang dapat menjadi bekal untuk saya mengkaji permasalahan masyarakat desa, seperti mata kuliah tata kelola pengembangan masyarakat, analisis dan kebijakan sosial, masyarakat pedesaan dan perubahan sosial, dan sosiologi digital pengembangan masyarakat. Khusus mata kuliah tata kelola pengembangan masyarakat menjadi bekal penting untuk mempelajari metode dan strategi mengembangkan potensi yang terdapat di desa dengan pemanfaatan teknologi digital untuk menguatkan produktivitas ekonomi masyarakat desa.

IV. Relevansi dengan Pembangunan Nasional

            Pemerintah Indonesia melalui Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa mengatur mengenai pembangunan desa / pembangunan kawasan pedesaan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat desa, serta penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana desa, pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) dan pengembangan potensi ekonomi lokal. Tujuan Undang-Undang No 6 Tahun 2014 tersebut satu nafas dengan program Nawa Cita, yaitu strategi untuk membangun Indonesia dengan memperkuat daerah-daerah dan desa.
            Cita-cita untuk membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat desa-desa dapat diwujudkan dengan aksi yang sinergis antara stakeholder termasuk akademisi di perguruan tinggi. Di masa depan nanti saya ingin menjadi dosen yang memiliki core competences dibidang sosiologi pedesaan menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk percepatan pembangunan masyarakat desa, khususnya petani kopi di Desa Lubuk Dalam. Kontribusi awal yang akan saya lakukan untuk membangun Desa Lubuk Dalam yaitu melakukan penelitian  dengan pendekatan sosiologi pedesaan mengenai hambatan petani kopi dalam melakukan diversifikasi usaha. Penelitian ini dilakukan bukan sekadar untuk mengetahui gejala permasalahannya tetapi akar permasalahan. Hasil penelitian tersebut dapat menjadi alternatif stakeholder untuk mengambil kebijakan atau merancang program yang sesuai dengan konteks dan kebutuhan petani kopi untuk meningkatkan produktivitas, kesejahteraan, dan merubah pola pikir petani kopi untuk lebih inovatif khususnya dalam pengembangan ekonomi lokal. Rencana penelitian yang akan saya lakukan tersebut sebagai wujud mendukung kebijakan pemerintah dalam pembangunan Indonesia dengan memperkuat daerah-daerah dan desa. Saya yakin melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya bidang penelitian dan pemberdayaan masyarakat desa dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan kesejahteraan masyarakat desa.

V. Kesimpulan

            Melanjutkan studi ke jenjang magister program studi sosiologi pedesaan menjadi bekal penting bagi saya untuk mengambil peran sebagai dosen yang melakukan kontribusi untuk memajukan Indonesia dengan mencerdaskan anak bangsa dan mengabdikan diri untuk masyarakat khususnya masyarakat desa. Sudah saatnya, saya harus menggerakkan seluruh jiwa dan raga untuk menjadikan diri ini lebih bermanfaat dengan cara membangun taraf hidup yang lebih baik bagi masyarakat desa, khususnya petani kopi di Desa Lubuk Dalam. Hasil tesis yang akan saya lakukan mengenai hambatan petani kopi dalam melakukan diversifikasi usaha, akan menghadirkan data identifikasi hambatan secara komprehensif dan detail yang dapat digunakan sebagai rujukan pemangku kepentingan dan diri saya sendiri untuk berinisiatif dalam membuat program inovasi yang sesuai dengan konteks dan kebutuhan petani kopi.

            Di masa depan nanti, saya akan menjadi dosen profesional yang menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang tidak hanya melakukan penelitian terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat pedesaan, tetapi juga memberikan pendampingan dan pengembangan ekonomi lokal. IPB adalah tempat yang tepat untuk mengasah kemampuan saya dalam melakukan penelitian dan mengembangkan inisiatif-inisiatif untuk merespon permasalahan masyarakat desa secara komprehensif. Selain itu, IPB menawarkan spesialisasi program studi yang mengkaji permasalahan dan dinamika masyarakat pedesaan. Bila saya berkesempatan mendapatkan beasiswa ini, saya dapat mempelajari dan memahami kehidupan masyarakat pedesaan dan menjadikan kemampuan yang saya miliki dari proses belajar tersebut untuk membangun Ibu Pertiwi dengan penguatan kapasitas kualitas dan kuantitas masyarakat desa dan wilayah pedesaan.

Comments

Popular posts from this blog

“Apa makna sukses bagi dirimu ?”

GURU KEHIDUPAN