Stratifikasi SosialKelas Sosial Berdasarkan Kriteria Ekonomi Pada Masyarakat Industri
Indonesia merupakan suatu negara yang
majemuk atau pluralis artinya didalam struktur-struktur yang ada pada
masyarakat Indonesia memiliki suatu keanekaragaman atau variasi baik itu secara
horizontal dan vertikal,tentunya kemajemukan masyarakat Indonesia ini
menyebabkan adanya suatu perbedaan antara masyarakat yang satu dengan yang
lainnya didalam negara yang memiliki semboyan Bhineka Tunggal Ika ini.
Pembedaan masyarakat Indonesia yang
bersifat horizontal diartikan sebagai perbedaan individu atau kelompok dalam
masyarakat yang tidak menunjukan adanya suatu tingkatan (hierarki).Dengan kata
lain,pembedaan secara horizontal ini merupakan klasifikasi terhadap
perbedaan-perbedaan yang biasanya sama.Artinya,tidak ada golongan atau kelas
dari pembagian tersebut yang memiliki tingkatan yang lebih tinggi maupun lebih
rendah.Dalam ilmu sosiologi konsep pembedaan masyarakat secara horizontal ini
disebut dengan social differrent (diferensiasi
sosial).
Sedangkan pembedaan masyarakat Indonesia
yang bersifat vertikal yaitu artinya adanya suatu tingkatan (hierarkis) yang menjadi pembeda
individu atau kelompok didalam masyarakat.Artinya adanya suatu pelapisan sosial
yang diukur berdasarkan kriteria tertentu.Dalam imu sosiologi tingkatan atau
pelapisan sosial dalam masyarakat lebih dikenal dengan istilah stratifikasi
sosial.Startifikasi sosial (pelapisan sosial) sudah mulai dikenal sejak manusia
menjalin kehidupan bersama.
Pada masyarakat yang taraf kebudayaannya
masih sederhana,maka pelapisan yang terbentuk masih sedikit dan terbatas,sedangkan
masyarakat modern memiliki pelapisan sosial yang kompleks dan tajam.Masyarakat
Indonesia yang modern memiliki pelapisan sosial yang kompleks dikarenakan
masyarakat modern memiliki keanekaragaman dalam berbagai macam aspek kehidupan
mulai dari aspek sosial,politik,dan ekonominya.
Sehingga dapat dipahami bahwasanya dalam masyarakat,akan selalu
dijumpai keadaan yang bervariasi,atau keadaan yang tidak sama.Pada tulisan ini
akan berkonsentrasi dalam mengkaji pembedaan masyarakat Indonesia yang bersifat
vertikal (social stratification)
yaitu penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu
kedalam lapisan-lapisan hierarkis menurut dimensi kekuasaan,privilese,dan
prestise yang diwujudkan dengan adanya tingkatan masyarakat dari yang paling
tinggi sampai yang paling rendah.Dan perlu pula untuk dipahami bahwasanya
stratifikasi sosial erat kaitannya dengan pembagian kelas atau golongan didalam masyarakat,kelas yang ada pada
masyarakat sebagai suatu lapisan
orang-orang yang berkedudukan sama dalam suatu status sosial.
Masyarakat yang sudah semakin kompleks ini memiliki kelas-kelas atau golongan yang menjadi
pembeda antara kelompok
yang satu dengan yang lain.Kelas-kelas
atau golongan yang ada pada masyarakat memiliki beberapa kriteria yaitu kriteria
ekonomi,sosial,atau pun politik.Kelas berdasarkan kriteria ekonomi akan
membedakan warga masyarakat menurut penguasaan dan pemilikan materi.Kelas berdasarkan
kriteria politik berarti pembedaan masyarakat menurut pembagian
kekuasaan.Sedangkan kelas berdasarkan
kriteria sosial berarti pembedaan masyarakat menurut kedudukan sosial yang
berhubungan dengan prestise atau gengsi.
Pada tulisan ini akan berkonsentrasi
membahas mengenai kelas pada masyarakat berdasarkan kriteria ekonomi.Hal ini
menarik untuk dikaji dikarenakan pola pikir manusia dizaman modern yang
ditandai dengan majunya dunia industrialisasi ini memiliki pola pikir yang
tertuju pada ekonomi atau hubungan antar manusia
yang didasarkan pada kepentingan
dan keuntungan semata.Pernyataan tadi dapat dibuktikan dalam realitas
kehidupan masyarakat,seperti adanya kaum
pemilik modal yang memiliki dan menguasai materi (modal atau faktor produksi)
didalam suatu indusrti.
Industri merupakan suatu wadah yang
menunjukan adanya stratifikasi sosial yang kompleks dan tajam pada masyarakat
sekarang ini.Didalam industri yang sudah maju dan kompleks akan memiliki suatu
struktur organisasi yang menujukan posisi-posisi sosial seseorang.Dimana buruh
dalam struktur organisasi indusrti adalah kelompok yang terendah disebabkan
buruh tidak memiliki modal atau faktor produksi,buruh hanya menjadi pesuruh.Dan
tidak jarang banyak buruh yang dijadikan pekerja tetapi upah yang diterima
tidak sesuai dengan KHL (Kebutuhan hidup layak).Ini artinya para pemilik modal
mengeksploitasi kaum buruh untuk mencari keuntungan.
Selain itu pula dengan adanya
kelas berdasarkan kriteria ekonomi dalam
struktur Indonesia menyebabkan komunikasi antara atasan dengan bawahan ada
jaraknya,artinya ada jarak sosial yang mempersulit bawahan untuk berkomunikasi
langsung dengan atasan.Hal ini memiliki makna bahwasanya orang yang berada pada
kelas atas adalah orang yang harus dihormati,sebab atasan atau para pemilik
modal adalah kelompok yang memiliki dan menguasai materi.
Sehingga dapat dipahami bahwa kelas
berdasarkan kriteria ekonomi yang seperti
inilah yang dapat menyebabkan masalah adanya
konflik karena kecemburuan sosial yang dialami oleh kelompok buruh (masyarakat
lapisan atas).Sehingga tidak jarang buruh-buruh yang ada di Indonesia sering
melakukan gerakan sosial untuk memperjuangkan nasibnya.Sebab buruh adalah kaum
yang dipekerjakan dan tidak mendapatkan hak yang sesuai dengan apa yang mereka
kerjakan,sementara para pemilik modal atau atasan hidup dalam kemewahan
dikarenakan memiliki materi dan berada pada lapisan atas.
Comments
Post a Comment