(PART 1) Fenomena Kejahatan Korporasi Pencaplok Sumber Daya Alam Sebuah Kajian Dengan Pendekatan Teologi Dan Perspektif Teori Sosiologi Kritis


Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari lingkungannya,hubungan antara manusia dan lingkungan (enviroment) seperti sistem yang saling mempengaruhi dan tidak dapat  dipisahkan.  Manusia sangat membutuhkan lingkungan sebagai tempat untuk hidup dan tentunya lingkungan juga membutuhkan manusia sebagai subyek yang berperan untuk menjaga  lingkungan  agar tetap lestari.Maka dapat dipahami bahwasannya lingkungan hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan manusia,sebab manusia mencari makan dan minum serta memenuhi kebutuhan lainnya dan ketersedian atau sumber-sumber yang diberikan oleh lingkungan hidup dan kekayaan alam  sebagai sumber pertama dan terpenting bagi pemenuhan kebutuhan berbagai kebutuhannya.
Lingkungan hidup menyimpan berbagai macam kekayaan yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup.Lingkungan hidup yang menyimpan banyak potensi ini disebut dengan sumber daya alam. Sumber daya alam merupakan benda hidup dan mati yang terdapat dibumi dan dapat dimanfaatkan dalam pemenuhan kebutuhan hidup manusia,sumber daya alam yang terkandung dibumi merupakan kekayaan harta yang disediakan Tuhan untuk dimanfaatkan bagi kepentingan manusia.
 Sumber daya alam yang ada dibumi ini memang harus dimanfaatkan dan dikelolah dengan baik oleh manusia.Dalam memanfaatkan sumber daya alam tentu saja manusia harus tetap menjaga hubungan yang harmoni dengan alam atau lingkungan,yang artinya manusia tidak diperintahkan untuk merusak dan mengeksploitasi sumber daya alam untuk kepentingan diri sendiri maupun kepentingan kelompok.Hal ini dikarenakan sumber daya alam memiliki keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan manusia apabila tidak dikelolah dengan baik.
Oleh sebab itu untuk mengantisipasi kerusakan lingkungan atau alam banyak dibuat peraturan mengenai tata cara pemanfaatan sumber daya alam yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Selain itu pula dalam penggunaan sumber daya alam juga dapat dikaji dengan pendekatan teologis seperti yang terdapat dalam QS.67 :15 “Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu,maka berjalanlah disegala penjurunya,dan makanlah sebagian dari rizki-Nya.Dan hanya kepada-Nya lah kamu (kembalu setelah) dibangkitkan “.
Maka dapat dipahami bahwasannya dalam kandungan ayat tersebut memerintahkan agar kita memanfaatkan sumber daya alam namun tidak boleh menggunakan sumber daya alam diatas batas daya regenerasi agar tidak terjadi kerusakkan lingkungan.Selain itu juga dalam Agama islam juga terdapat etika lingkungan yang dianjurkan oleh Rasullah Saw, yaitu “Sayangilah siapa saja yang ada dibumi,niscaya kalian disayangi siapa saja yang ada di langit (Ath Thabrani & Al-Hakim)”.
Sehingga dapat dipahami bahwa kecintaan atas lingkungan hidup dibumi menjadi syarat utama agar manusia disayangi oleh makluk-makluk di langit. Jika agama bisa dibaca dalam konteks seperti ini, maka sistem agama memiliki peran besar dalam mendukung kelestarian dan keberlajutan lingkungan.Maka dapat dipahami bahwasannya menjaga keseimbangan (equilibrium) alam dan memahami konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development) untuk alam atau lingkungan sangatlah penting.
Keselarasan dan keharmonisan antara manusia dan lingkungan sebagai cerminan dari ajaran teologi seperti diatas dahulu dapat kita lihat dan rasakan pada masyarakat tradisional yang dalam memanfaatkan alam atau lingkungan dengan mengambil keuntungan dari alam dan lingkungan sekadar memenuhi kebutuhan hidup,selain itu pada masyarakat tradisional masih melestarikan kearifan lokal yang dapat menjaga keseimbangan alam atau lingkungan.
Kearifan lokal yang berkembang dimasyarakat pedesaan atau tradisional merupakan hasil dari kebiasaan masyarakat setempat atau kebudayaan masyarakat sebagai bentuk adaptasi terhadap alam dan lingkungan tempat tinggalnya,masyarakat menggunakan cara-cara tersendiri untuk mengelolah alam dan lingkungan. Kebiasaan-kebiasaan itu kemudian membentuk dengan apa yang disebut dengan kearifan lokal yang mengandung nilai,kepercayaan,dan sistem religi yang dianut masyarakat setempat.
Kearifan lokal pada intinya merupakan kegiatan yang melindungi dan melestarikan alam dan lingkungan. Sebagai contohnya kearifan lokal yang ada pada masyarakat Bali yang dikenal dengan Subak, kearifan lokal yang mengatur tata cara irigasi air untuk mengairi sawah-sawah masyarakat dengan melakukan suatu pemujaan agar tidak kekurangan air dan membagi peredaran air secara adil.Namun seiring berjalannya waktu keberadaan kearifan lokal semakin tersingkirkan dengan masuknya berbagai teknologi dan berbagai masalah sosial yang dihadapi masyarakat,keadaan demikian membuat masyarakat meninggalkan kearifan lokal yang telah diturunkan secraa turun-temurun.Pola pikir masyarakat mulai berubah seiring dengan memudarnya kearifan lokal yakni dari pola pikir holistik ke pola pikir mekanik. Masyarakat tidak lagi memikirkan keseimbangan alam dan lingkungan dalam mengelola sumber daya alam dan lingkungan,padahal prospek kearifan lokal sangat bergantung kepada bagaimana masyarakat melestarikan kembali kearifan lokal yang ada dan bagaimana masyarakat mengubah pola pikirnya kembali ke pola pikir holistik.
Seiring dengan semakin kompleksnya masyarakat,kearifan lokal masyarakat pedesaan untuk menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan mulai tersingkirkan.Masyarakat mulai menggunakan perspektif kapitalis dan menginternalisasikan perspektif antroposentri yaitu menjadikan manusia sebagai pelaku yang menguasai lingkungan dan alam,sehingga membentuk tindakan manusia yang mengeksploitasi lingkungan.Fenomena dalam mengeksploitasi lingkungan ini mencerminkan bahwasannya manusia mencari keuntungan (ekonomi) tanpa menjaga keseimbangan alam atau lingkungan.
Bukti bahwasannya manusia mengadopsi perspektif antroposentris yaitu dengan bermunculan korporasi-korporasi yang mengeksploitasi dan memperluas ekspansi untuk dapat mendominasi sumber daya alam yang ada pada masyarakat. Korporasi-korporasi yang menjamur pada masyarakat yang mendominasi sumber daya alam masyarakat lokal membuat kearifan lokal masyarakat pedesaan mulai terkikis. Menjamurnya korporasi-korporasi yang ada pada masyarakat mencerminkan lemahnya peraturan pemerintah untuk menjaga sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Undang-Undang Dasar 1945 yang menyetahkan bahwa “Bumi dan air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar nya kemakmuran rakyat”.Isi ayat pasal di atas bermakna bahwa segala sesuatu mengenai sumber daya alam termasuk di dalamnya air beserta kekayaan alam lainnya milik atau berada dalam wilayah teritori NKRI berarti dikuasai, diatur, dikelola, dan didistribusikan oleh negara atau pemerintah dengan segenap lembaga pengelolanya untuk dipergunakan bagi memakmurkan atau mensejahterakan rakyat Indonesia seluruhnya”
Namun pada kenyataanya pemaknaan pasal tersebut hanya sebatas wacana, realitasnya sumber daya alam yang terdapat di negara Indonesia banyak dikelolah untuk kepentingan dan kenikmatan sebagian golongan saja. Sebagai contohnya sumber daya alam air yang banyak dikuasi oleh korporasi yang menguasai berbagai sektor industri menghasilkan limbah air. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan industri tersebut berada disekitar wilayah perairan seperti sungai.Sehingga air tersebut tercemar oleh limbah dari pabrik industri tersebut.
Pada makalah ini kami akan berkonsentrasi untuk mengkritisi arena : (1).Praktek-praktek dominasi dan eksploitasi perusahaan asing atau korporasi yang menjarah sumber daya alam di Indonesi dengan study kasus penjarahan  SDA Air,(2).Ideologi atau nilai yang dipakai oleh perusahaan asing dan korporasi,serta (3).Permainan didalam sistem pemerintahan yang membiarkan adanya dominasi perusahaan asing dan korporasi di Indonesia.Arena-arena tersebut perlu untuk dikritisi sebab pada dasarnya adanya korporasi dan perusahaan asing di indonesia ini menyebabkan masyarakat indonesia hanya menjadi babu dinegara sendiri atau hanya diperkejakan oleh negara asing.Kenikmatan sumber daya alam yang ada di indonesia hanya dirasakan oleh orang-orang yang berperan dalam sistem politik dan sistem pemerintahan saja,hanya mereka yang memiliki kekuasaan inilah yang tahu mengenai alur dan jalannya kemana Sumber Daya Alam yang ada di Indonesia ini dikelolah.
Sementara rakyat awam hanya berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup secara sehari-hari agar dapat terus melangsungkan kehidupan,ada yang menjadi kuli,ada yang menjadi pengemis,banyak nya putra-putri bangsa Indonesia yang putus sekolah karena faktor ekonomi dan faktor akses yang sangat jauh untuk menempuh pendidikan.Sunggguh miris melihat realitas masyarakat Indonesia yang hidup ditanah yang katanya memiliki kekayaan yang melimpah ini.Derita sebagian masyarakat Indonesia yang ada diberbagai pelosok negeri ini tidak akan pernah terpikirkan oleh orang-orang yang memiliki kekuasaan dan orang-orang yang menguasai sistem pemerintahan ini.
Bahkan para pemiliki kekuasaan dan pembuat kebijakkan dinegara diIndonesia ini menyambut dengan hangat kedatangan korporasi dan perusahaan asing yang akan mendominasi dan mengeksploitasi apa yang menjadi hak masyarakat indonesia.Kedatangan korporasi dan perusahaan asing di indonesia ini bahkan membuat kearifan lokal masyarakat Indonesia tidak dapat terjaga lagi,sebab tanah dan sumber daya alam masyarakat Indonsia sudah diatur dan dimiliki oleh pihak lain.Masyarakat awam hanya menerima dan mejadi obyek dalam pengelolaan sumber daya alam dinegara sendiri.Apabila pemerintah tidak tegas dalam menasionalisasikan dan menjaga aset negara ini maka tumbuh kembang negara Indonesia untuk menjadi negara maju dan tidak dikuasai oleh negara asing sulit untuk dapat terlaksana.Sebagai contohnya yang sering menjadi pembahasan yaitu mengenai tambang emas dan perak di Papua.Freeport mendapatkan 99 % dari hasil tambang sementara 230 Juta rakyat Indonesia harus puas dengan 1 % saja.Sampai saat ini berdasarkan pemberitaan tercatat 80 % persen sumber daya alam dan aset Indonesia telah dikuasai oleh asing,dan 70 % sumber daya alam dan aset penting itu dikuasai oleh Amerika Serikat.

Comments

Popular posts from this blog

“Apa makna sukses bagi dirimu ?”

GURU KEHIDUPAN